Selasa, 01 Maret 2011

mengatasi kanker serviks

Prof.Dr.dr. M. Farid Aziz, Sp.OG (K) Ketua Umum IPKASI mengatakan ”Melihat fakta tingginya angka kejadian kanker serviks, sedangkan kanker serviks merupakan kanker yang sudah diketahui penyebabnya, perjalanan penyakitnya - sehingga kanker serviks dapat dicegah secara primer maupun sekunder - kami merasa perlu adanya suatu sinergi berbagai pihak dan upaya untuk penanganan penyakit kanker serviks yang lebih terpadu. Karena menurunkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) kanker serviks dari suatu negara tentunya bukan merupakan hal yang mudah dan dapat dilakukan oleh upaya tunggal. Melalui IPKASI kami mengajak semua pihak baik medis, awam, pemerintah, swasta, untuk aktif berperan dan berkomitmen melakukan upaya bersama yang terpadu untuk masalah kanker serviks ini.”

Hartati Fauzi Bowo, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta yang juga Ketua YKI Provinsi DKI Jakarta, yang hadir pada acara tersebut dan menyampaikan dukungan, menyatakan “Kami menyadari masalah kanker serviks menimbulkan beban yang besar tidak saja pada kaum perempuan namun juga bagi keluarganya. Di wilayah Provinsi DKI Jakarta, kami juga telah melakukan berbagai program pencegahan kanker serviks baik di YKI Provinsi DKI Jakarta, TP – PKK Provinsi DKI Jakarta maupun di lingkungan organisasi Dharma Wanita Provinsi DKI Jakarta. Namun tentu saja upaya swadaya dari masyarakat sangat kami hargai dan akan kami dukung penuh. Karena itu kami mendukung IPKASI dan siap bekerja sama melakukan edukasi dan pencegahan kanker serviks kepada para perempuan khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta.”

Prof.Dr.dr. Andrijono, SpOG(K), Wakil Ketua Umum IPKASI, menjelaskan, “Ide pembentukan organisasi ini sudah digulirkan sejak Maret 2009. Beberapa rapat pembentukan sudah dijalankan dan juga sosialisasi ke berbagai organisasi profesi medis baik dari HOGI, IDAI, PAPDI, juga YKI. Semua pihak melihat konsep ini baik dan mendukung pendiriannya. Melalui IPKASI ini kami berharap dapat terjadi kerja sama lintas sektoral, multi disiplin dan mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk pencegahan kanker serviks.” 

Dr. Sigit Purbadi, SpOG(K), anggota Dewan Komite IPKASI yang membawahi program memaparkan, ”Secara umum, program IPKASI ditujukan ke berbagai sasaran seperti tenaga kesehatan, masyarakat awam, tokoh masyarakat dan juga ada program terintegrasi dengan organisasi lain seperti FCP (Female Cancer Program), POGI (Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia) dan YKI (Yayasan Kanker Indonesia). Wilayah pilot project yang menjadi sasaran pelaksanaan program adalah wilayah DKI Jakarta, karena Jakarta merupakan barometer. Program IPKASI diharap dapat memperkecil kesenjangan informasi dan meningkatkan awareness masyarakat dan juga tenaga kesehatan dalam pencegahan kanker serviks.” 

Kanker serviks dapat dicegah melalui pencegahan primer yaitu informasi dan vaksinasi, serta pencegahan kanker serviks sekunder yaitu deteksi dini melalui pap smear atau IVA. Vaksinasi yang dilakukan bersamaan dengan deteksi dini dipercaya dapat menurunkan angka kanker serviks.